
News Sukamara – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memasuki musim hujan sejak awal Agustus 2025. Berdasarkan prakiraan BMKG dan laporan resmi, wilayah seperti Sukamara dan Kotawaringin Timur (Kotim) kini berada dalam zona rawan terhadap hujan deras yang dapat memicu banjir, tanah longsor, dan dampak cuaca ekstrem lainnya. Waspada menjadi kata kunci utama bagi warga dan pemerintah daerah.
Perkembangan Cuaca & Prediksi Resmi
Baca Juga : Kampung Ketupat, Jantung Tradisi Samarinda
-
BMKG memaparkan bahwa sebagian besar wilayah Kalteng sudah memasuki musim hujan sejak dasarian I Agustus 2025.
-
Kondisi atmosfer saat ini mendukung pertumbuhan awan hujan dengan suhu antara 22–33°C, kelembaban udara 60–100%, serta angin berasal dari timur ke barat kecepatan 5–20 km/jam.
-
Prediksi sifat hujan bulanan menunjukkan bahwa wilayah-wilayah seperti Sukamara dan Kotim akan mengalami curah hujan di atas normal pada bulan-bulan tertentu — potensi hujan lebat meningkat, terutama menjelang akhir tahun.
Wilayah Rawan & Peringatan Dini
-
BMKG telah merilis peringatan dini bahwa puluhan kecamatan di Kalteng akan menghadapi hujan sedang hingga lebat. Disertai potensi kilat/petir dan angin kencang.
-
Kecamatan-kecamatan di Kotim seperti Teluk Sampit, Kota Besi, Cempaga. Mentaya Hulu, Parenggean, Baamang, Telaga Antang, termasuk daerah lainnya di Kapuas, Seruyan, Barito Selatan, dan Murung Raya juga dilewati peringatan cuaca ekstrem.
Potensi Dampak & Tantangan
Dampak Potensial | Lokasi / Kondisi Umum |
---|---|
Banjir & genangan – terutama di dataran rendah dan daerah aliran sungai | Kotim & Sukamara dekat sungai besar dan drainase minimal |
Tanah longsor – di daerah perbukitan / lereng | Wilayah berbukit di Kapuas, Murung Raya, dan Seruyan |
Kerusakan infrastruktur – jalan rusak, roboh & drainase tersumbat | Daerah pedesaan dan akses terpencil |
Gangguan transportasi & aktivitas luar ruangan | Sekolah, pasar, perkantoran terutama saat hujan tiba-tiba |
Langkah Antisipasi yang Disarankan
-
Pemerintah Daerah (Pemda) perlu mengaktifkan status siaga di wilayah rawan dan menyiapkan fasilitas darurat seperti penampungan sementara, perahu evakuasi untuk banjir, dan alat berat untuk membersihkan drainase.
-
BMKG & instansi terkait harus terus mengupdate prakiraan cuaca harian dan menyebarluaskan peringatan dini lewat media lokal, radio, dan aplikasi seluler kepada komunitas di pelosok.
-
Warga setempat disarankan menjaga kebersihan drainase, memperkuat atap rumah, serta menjauh dari pohon besar atau baliho saat angin dan petir muncul.
-
Koordinasi lintas sektor antara BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan aparat desa agar respons cepat terhadap kejadian seperti bencana lokal.
Kesimpulan
Dengan curah hujan yang meningkat dan wilayah Sukamara hingga Kotawaringin Timur memasuki zona rawan, kewaspadaan menjadi keharusan. Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa perubahan cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu di Kalteng. Sebagai langkah pencegahan, kolaborasi antara pemerintah, BMKG, dan masyarakat sangat penting agar dampak hujan deras dapat diminimalisir. Untuk mengurangi risiko, persiapan fisik, mental, dan logistik harus dilakukan sejak sekarang.