News Sukamara – Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, menerima kunjungan resmi Bupati Ketapang, Kalimantan Barat, dalam rangka membahas rencana fungsionalisasi Jembatan Jelai yang menghubungkan kedua daerah. Kunjungan ini disambut langsung oleh Bupati Sukamara, Windu Subagio, di Kantor Bupati Sukamara pada Selasa (14/10/2025).
Pertemuan tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama lintas provinsi, terutama dalam bidang infrastruktur dan konektivitas antarwilayah. Jembatan Jelai yang membentang di atas Sungai Jelai selama ini menjadi jalur vital penghubung antara Kabupaten Sukamara dan Ketapang, namun belum sepenuhnya difungsikan secara optimal.
Baca Juga : Dari Atas Jembatan Jelai, Bupati Ketapang Tegaskan Jalan Penghubung Kalbar–Kalteng Berfungsi Awal 2026
Bahas Optimalisasi Akses Transportasi dan Ekonomi
Dalam pertemuan itu, kedua kepala daerah berdiskusi mengenai sejumlah persoalan teknis dan administratif yang menjadi penghambat fungsionalisasi jembatan. Menurut Bupati Windu Subagio, penyelesaian jembatan tersebut akan memberikan dampak besar terhadap mobilitas masyarakat dan distribusi logistik antarwilayah.
“Jembatan Jelai bukan hanya penghubung fisik, tetapi juga jembatan ekonomi. Jika fungsional, aktivitas perdagangan antara Sukamara dan Ketapang akan semakin lancar,” ujar Windu.
Sementara itu, Bupati Ketapang Martin Rantan menyampaikan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan pihak terkait lainnya. Ia menilai, keberadaan jembatan tersebut akan memangkas waktu tempuh antardaerah dan meningkatkan efisiensi transportasi barang hasil pertanian dan perkebunan.
Dorong Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan
Fungsionalisasi Jembatan Jelai dinilai strategis karena akan menjadi bagian dari upaya pengembangan kawasan perbatasan antarprovinsi. Selama ini, akses masyarakat di sekitar Sungai Jelai masih bergantung pada jasa penyeberangan tradisional yang memakan waktu dan biaya lebih besar.
Kedua bupati sepakat untuk segera membentuk tim teknis bersama guna menindaklanjuti pembahasan tersebut, termasuk menyusun rencana pemeliharaan dan pengelolaan bersama jembatan setelah beroperasi penuh.
“Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR juga akan kami libatkan dalam pembahasan lanjutan agar Jembatan Jelai dapat segera difungsikan,” tambah Windu.
Meningkatkan Konektivitas Regional
Selain membahas Jembatan Jelai, kunjungan kerja ini juga dimanfaatkan untuk membicarakan potensi kerja sama lain, seperti sektor perdagangan, pariwisata, dan pengelolaan perbatasan. Kedua daerah memiliki potensi ekonomi yang saling melengkapi — Sukamara dengan sektor perikanan dan pertaniannya, sementara Ketapang dikenal sebagai sentra perkebunan dan pertambangan.
Martin Rantan berharap, kolaborasi ini bisa menjadi contoh sinergi positif antarwilayah. “Kami ingin kerja sama ini bukan hanya di atas kertas, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di kedua sisi,” tegasnya.
Harapan Warga dan Langkah Ke Depan
Masyarakat di sekitar wilayah Sungai Jelai menyambut baik kabar percepatan fungsionalisasi jembatan tersebut. Banyak warga berharap, jembatan itu segera dibuka untuk umum agar akses menuju Ketapang dan Sukamara lebih mudah dan aman.
Bupati Sukamara menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga koordinasi lintas wilayah agar proyek strategis ini berjalan lancar. “Semoga dalam waktu dekat, Jembatan Jelai benar-benar berfungsi penuh dan menjadi simbol kemajuan bersama,” tutupnya.
