News Sukamara – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus mengkaji kondisi Jembatan Sei Jelai—salah satu infrastruktur vital yang menghubungkan Kabupaten Sukamara (Kalteng) dan Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat)—yang meski telah rampung dibangun, hingga kini belum sepenuhnya berfungsi sebagaimana mestinya.

Dalam peninjauan pada 7 Juni 2025, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi, Herson B. Aden, menyampaikan bahwa meskipun konstruksi fisik jembatan sudah selesai sejak 2023, masih ada hambatan serius dalam hal akses jalan penghubung. Tercatat sekitar 2,5 kilometer jalan belum layak, ditambah 350 meter membutuhkan penanganan dan perawatan khusus
Baca Juga : Berita Populer Kalteng, Geger Beras Oplosan Ditemukan Ada Zat Berbahaya, Kenali Ciri-Cirinya
Sebelumnya, pada 4 April 2025, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran juga telah menekankan pentingnya penyambungan akses jalan agar fungsi jembatan bisa maksimal. Meski badan jembatan telah beraspal dengan pagar pengaman merah putih—dan bahkan sudah kerap dimanfaatkan warga sebagai area rekreasi—akses jalan menuju jembatan dari sisi Kalbar masih terputus
Pemprov Kalteng Akselerasi Penyambungan Jalan Menuju Jembatan Sei Jelai
Penanganan terhadap kendala ini pun menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan swasta. Herson menyampaikan bahwa sejumlah perusahaan di sekitar kawasan siap turut berkontribusi membangun akses jalan penghubung. Ia berharap kolaborasi ini segera dikomunikasikan lebih lanjut kepada Gubernur agar segera direalisasikan
Akses Jalan Terputus, Jembatan Sei Jelai Belum Bisa Difungsikan Optimal
Lebih lanjut, upaya nyata pemerintahan lokal terus dilakukan. Bupati Sukamara, Masduki, menyampaikan pada 1 Agustus 2025 bahwa pihaknya telah mendapat informasi dari staf Bupati Ketapang bahwa rencana penimbunan ruas jalan sepanjang 2,5 kilometer ke arah Ketapang tengah dipersiapkan. Jika terealisasi dalam waktu dekat, konektivitas kedua daerah akan tersambung dengan lebih baik
Masyarakat setempat juga turut mengungkapkan rasa kecewa namun tetap berharap. Beberapa warga menyebut, meski jembatan telah tuntas dibangun, sisi Kalbar belum tembus—sehingga mereka masih mengandalkan jalur sungai menggunakan jasa perahu untuk mobilitas harian
Dengan adanya komitmen lintas sektor—antara Pemprov. Pemerintah kabupaten, hingga perusahaan swasta—semangat untuk mengaktifkan fungsi penuh Jembatan Sei Jelai kian menguat. Peningkatan konektivitas ini diproyeksikan tidak hanya mempermudah mobilitas warga dan distribusi logistik, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kedua provinsi.