News Sukamara — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menyempurnakan program Merdeka Belajar Generasi (MBG) sekaligus menjadikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan. Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menyiapkan generasi Indonesia menghadapi era digital dan ekonomi berbasis teknologi.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato nasionalnya pada Forum Pendidikan Nasional 2025 di Jakarta Convention Center, Minggu (19/10). Dalam kesempatan itu, Presiden menekankan pentingnya transformasi kurikulum agar sesuai dengan perkembangan global dan kebutuhan masa depan.
Baca Juga : Sepekan, survei kinerja setahun Prabowo hingga pengalihan TKD
Merdeka Belajar Generasi (MBG) Diperkuat untuk Adaptasi Masa Depan
Menurut Prabowo, penyempurnaan MBG bertujuan agar sistem pendidikan Indonesia lebih fleksibel, adaptif, dan berorientasi pada penguasaan keterampilan masa depan. Ia menilai bahwa pendekatan lama yang terlalu berfokus pada teori perlu diubah menjadi model pembelajaran berbasis praktik, kreativitas, dan inovasi.
“Anak-anak kita harus siap menghadapi dunia baru yang dipenuhi teknologi. Melalui MBG, kita ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga tangguh, beretika, dan berdaya saing global,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Program MBG tahap baru akan memperluas kemitraan dengan industri, universitas, dan lembaga riset untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja digital.
AI Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah
Langkah revolusioner lain yang diumumkan Prabowo adalah penerapan AI sebagai mata pelajaran wajib mulai tahun ajaran 2026. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) disebut telah menyiapkan kurikulum berbasis teknologi, yang mencakup pemahaman dasar algoritma, etika digital, dan pemanfaatan AI untuk solusi sosial.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyebutkan bahwa program ini tidak hanya akan diterapkan di sekolah menengah, tetapi juga akan diperkenalkan secara bertahap di tingkat dasar melalui permainan edukatif dan pengenalan konsep logika komputasi.
“Kita ingin memastikan setiap siswa Indonesia memahami dasar teknologi yang membentuk masa depan mereka. AI bukan ancaman, tapi alat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” kata Nadiem.
Dukungan Dunia Pendidikan dan Industri
Kebijakan tersebut disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi dan pelaku industri teknologi. Mereka menilai langkah ini sebagai terobosan penting untuk meningkatkan literasi digital nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi berbasis inovasi.
Direktur Google Indonesia, Randy Jusuf, mengapresiasi langkah pemerintah. “Integrasi AI dalam kurikulum akan membuka peluang besar bagi talenta muda Indonesia untuk berkompetisi di level global,” ujarnya.
Menuju Indonesia Emas 2045
Melalui penyempurnaan MBG dan penerapan AI sebagai pelajaran wajib, pemerintah menargetkan terciptanya “Generasi Emas 2045” yang siap menjadi pemimpin di bidang teknologi, industri kreatif, dan kewirausahaan. Prabowo menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kemandirian bangsa.
“Bangsa besar adalah bangsa yang berani berinovasi. Kita ingin anak-anak Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi juga penciptanya,” tegas Presiden Prabowo.









