News Sukamara – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukamara terus mendorong upaya pencegahan abrasi di wilayah pesisir melalui penanaman mangrove (bakau). Sejak 2018 hingga 2024, telah difasilitasi penanaman mangrove seluas 831 hektare di sepanjang 76 kilometer garis pantai yang mencakup sembilan desa.

Kepala DLH Sukamara, Muhammad Fakhmy Rizali, menyampaikan bahwa pihaknya berperan sebagai fasilitator. Kegiatan penanaman dilakukan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Dinas Kehutanan (Dishut).
“Memang tidak semua berhasil tumbuh. Ada yang rusak, hilang, dan mati akibat abrasi. Tapi sebagian besar berhasil tumbuh dengan baik, terutama di Desa Pasir dan Desa Sungai Cabang Barat,” ungkap Fakhmy, Selasa (9/7/2025).
Harapkan Dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat
Fakhmy menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, termasuk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam rehabilitasi kawasan pesisir yang rusak. Pasalnya, DLH kabupaten hanya memiliki kewenangan di kawasan APL (Areal Penggunaan Lain), sedangkan banyak wilayah pesisir masih termasuk kawasan hutan.
“DLH Sukamara hanya memiliki wewenang terbatas. Maka, keterlibatan Dishut Provinsi dan KKP sangat kami harapkan agar konservasi pesisir berjalan optimal,” ujarnya.
Baca Juga : Pembangunan SPBN di Kuala Jelai sejaterahkan nelayan di Sukamara
Rehabilitasi Pesisir Masih Butuh Bantuan Eksternal
Fakhmy juga mengakui bahwa DLH belum mampu secara mandiri melakukan rehabilitasi pesisir secara komprehensif. Saat ini, pihaknya hanya dapat memantau kualitas air laut melalui pengambilan sampel, itupun masih melibatkan bantuan dari Pemprov Kalimantan Tengah.
“Tujuannya agar kualitas air laut tetap terjaga, tidak tercemar dan bisa menopang ekosistem laut secara berkelanjutan,” jelasnya.
Mangrove Jadi Kunci Cegah Abrasi dan Pulihkan Ekosistem
Penanaman mangrove dinilai efektif untuk menahan laju abrasi dan sekaligus memulihkan ekosistem laut di wilayah pesisir. DLH berharap program ini dapat terus berlanjut dan diperkuat lewat kolaborasi antar instansi dan sektor terkait.
“Kami tetap berkomitmen menjaga tanaman yang sudah ada, dan berharap ada kesinambungan program konservasi untuk wilayah pesisir Sukamara,” tutup Fakhmy.